PANGANDARAN JAWA BARAT - Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata menyambut Imas Yuniar, Atlet Tenis Meja asal Pangandaran yang berjaya pada ASEAN Para Games XI, di Taman Alun-alun Paamprokan. Senin, (08/08/2022).
Imas Yuniar, atlet disabilitas mewakili Indonesia berlaga di ASEAN Para Games XI 2022 yang dipusatkan di Stadion Manahan Kota Solo pada 31 juli 2022, berhasil meraih 2 medali emas dan 2 medali perak. Raihan 4 medali tersebut berasal dari Single Putri pada kelas T9, Double Putri, Double Mix dan Tim T9-T10 Putri (beregu).
Dalam kesempatannya Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata menuturkan bahwa, menjadi satu kebahagiaan ada anak Kabupaten Pangandaran mewakili Indonesia menjadi juara di ASEAN Para Games level Internasional.
“Kemarin Imas kita jemput, karena bagaimanapun pentasnya di ASEAN sudah level Internasional, tentu suatu kebahagiaan bagi kita ada anak Pangandaran yang bisa jadi juara membawa nama Indonesia, " tuturnya.
Baca juga:
Anak Petani Madiun Bisa Menjadi Kasal
|
Tentunya kami merasa bangga...ya, karena prestasi ini bisa menjadi contoh serta motivasi dan sekaligus bisa dijadikan pembelajaran.
“Merah putih berkibar itu tentunya sangat bangga dan mengharukan, Ini menjadi contoh, sebenarnya kita bisa berprestasi hanya kalau kita serius, profesional dan fokus, apapun itu, sebetulnya bisa menjadi motivasi dan pembelajaran bagi kita semua” Ujarya.
Menurut Jeje, kita akan adakan malam anugerah, pentas seni dan budaya dan akan kita undang Imas. Adapun kegembiraan yang dirasakan oleh Imas Yuniar Atlet ASEAN Para Games peraih 4 medali cabang tenis meja ini merupakan pertandingan pertamanya.
“Ini pertandingan pertama yang saya ikuti di ASEAN para Games dan tidak ditargetkan untuk masuk final, ” ucap Imas.
Dengan usia yang masih sangat muda dan berawal dari ekstrakulikuler di sekolah, Imas Yuniar percaya diri untuk mengikuti ASEAN Para Games karena adanya wadah olahraga untuk penyandang disabilitas. “Saya anak ke-1 dari 2 bersaudara, usia saya 22 tahun, " kata Imas.
Menurutnya, awal mula saya cuma ikut kegiatan ekstrakulikuler di sekolah dan ternyata ada olahraga untuk disabilitas...ya, ahirnya saya percaya diri karena disitu ternyata ada wadah untuk disabilitas serta saya dapat dukungan dari pihak keluarga, “ ujarnya. (***)